Cara membuat Jurnal Skripsi

Cara Membuat Jurnal Skripsi: Panduan Lengkap dari Perencanaan hingga Publikasi

Menyusun skripsi merupakan tahapan krusial dalam perjalanan akademik mahasiswa. Setelah skripsi dinyatakan lulus, langkah selanjutnya yang kerap ditempuh adalah mempublikasikannya dalam bentuk jurnal ilmiah. Proses ini tidak hanya meningkatkan visibilitas penelitian, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah memerlukan pemahaman yang mendalam mengenai kaidah penulisan jurnal dan proses penyuntingan. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai cara membuat jurnal skripsi, meliputi perencanaan, penulisan, penyuntingan, dan publikasi.

Tahap 1: Perencanaan dan Seleksi Jurnal

Sebelum memulai penulisan, perencanaan yang matang sangat penting. Langkah pertama adalah memilih jurnal yang sesuai dengan topik skripsi. Pertimbangkan beberapa faktor berikut:

  • Relevansi Topik: Pastikan jurnal yang dipilih memiliki ruang lingkup yang sejalan dengan tema dan metodologi penelitian skripsi. Telusuri abstrak dan artikel yang telah dipublikasikan di jurnal tersebut untuk memastikan kesesuaian.
  • Faktor Pengaruh (Impact Factor/Citation Index): Jurnal dengan impact factor atau citation index yang tinggi menunjukkan kualitas dan pengaruh jurnal tersebut dalam bidang ilmu terkait. Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, hal ini dapat meningkatkan visibilitas dan sitasi karya ilmiah Anda.
  • Proses Penelaahan (Peer-Review): Pastikan jurnal menerapkan proses peer-review yang ketat untuk menjamin kualitas artikel yang dipublikasikan. Proses peer-review yang baik akan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas tulisan Anda.
  • Kebijakan Publikasi: Pahami dengan baik kebijakan publikasi jurnal yang meliputi tata cara pengiriman naskah, biaya publikasi (jika ada), dan hak cipta.

Setelah memilih jurnal yang tepat, lakukan analisis menyeluruh terhadap pedoman penulisan jurnal tersebut. Pedoman ini biasanya mencakup format penulisan, panjang artikel, gaya penulisan (misalnya, APA, MLA, Chicago), dan persyaratan lainnya. Ketaatan terhadap pedoman ini sangat krusial untuk kelancaran proses publikasi.

Tahap 2: Penulisan Jurnal

Penulisan jurnal skripsi berbeda dengan penulisan skripsi itu sendiri. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Abstrak: Abstrak harus ditulis secara ringkas, padat, dan informatif, mencerminkan isi keseluruhan jurnal. Abstrak harus mencakup latar belakang, metodologi, hasil, dan kesimpulan penelitian.
  • Pendahuluan: Bagian ini perlu dirumuskan kembali untuk menjadi lebih ringkas dan fokus pada isu penelitian, serta relevansi penelitian tersebut terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
  • Tinjauan Pustaka: Tinjauan pustaka perlu diperbarui dengan literatur terbaru yang relevan. Fokus pada literatur yang mendukung argumen dan metodologi penelitian.
  • Metodologi: Bagian ini harus menjelaskan secara detail metodologi penelitian yang digunakan, termasuk desain penelitian, sampel, instrumen pengumpul data, dan teknik analisis data. Kejelasan dan detail metodologi sangat penting untuk memastikan reproduksibilitas penelitian.
  • Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian disajikan secara sistematis dan terstruktur, disertai dengan interpretasi yang mendalam dan analisis kritis. Hubungkan hasil penelitian dengan tinjauan pustaka dan teori yang relevan.
  • Kesimpulan: Kesimpulan harus merangkum temuan penelitian, implikasi, dan keterbatasan penelitian. Kesimpulan juga perlu memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
  • Daftar Pustaka: Daftar pustaka harus disusun sesuai dengan gaya penulisan yang ditentukan oleh jurnal. Pastikan semua referensi yang dikutip dalam teks tercantum dalam daftar pustaka dan sebaliknya.

Tahap 3: Penyuntingan dan Pemeriksaan

Setelah penulisan selesai, proses penyuntingan sangat penting untuk memastikan kualitas jurnal. Penyuntingan meliputi:

  • Penyuntingan Substansi: Periksa kembali isi jurnal, memastikan alur berpikir logis, argumen yang kuat, dan data yang akurat.
  • Penyuntingan Bahasa: Periksa kesalahan tata bahasa, ejaan, tanda baca, dan gaya penulisan. Pertimbangkan untuk meminta bantuan editor profesional untuk memastikan kualitas bahasa.
  • Format dan Tata Letak: Pastikan jurnal memenuhi semua persyaratan format dan tata letak yang ditentukan oleh jurnal.

Tahap 4: Proses Pengiriman dan Publikasi

Setelah proses penyuntingan selesai, kirimkan naskah jurnal melalui sistem online yang disediakan oleh jurnal. Ikuti instruksi yang diberikan dengan seksama. Setelah mengirimkan naskah, Anda perlu menunggu proses penelaahan (peer-review). Proses ini dapat memakan waktu beberapa bulan, bahkan hingga satu tahun. Setelah melalui proses peer-review, jurnal akan memberikan keputusan penerimaan atau penolakan. Jika ditolak, perbaiki naskah sesuai dengan saran editor dan kirimkan kembali. Jika diterima, proses selanjutnya adalah penyelesaian proses publikasi, termasuk proses editing akhir dan pembuatan layout.

Memublikasikan skripsi dalam bentuk jurnal ilmiah merupakan proses yang menuntut ketelitian dan kesabaran. Dengan mengikuti panduan di atas, diharapkan proses tersebut dapat berjalan lancar dan menghasilkan publikasi yang berkualitas. Ingatlah untuk selalu merujuk pada pedoman penulisan jurnal yang dipilih untuk memastikan kesesuaian dan kelancaran proses publikasi.


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *